Seekor penyu hijau (Chelonia mydas) dewasa ditemukan mati dalam keadaan tanpa kepala dan mengapung di perairan laut Gili Meno, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penyu mati tersebut terdampar di pesisir perairan sebelah timur Pulau Gili Meno, tepatnya di depan gerai pelayanan perizinan Gili Matra, dekat pelabuhan pulau Gili Meno (titik koordinat -8.35328 LS, 116.06171 BT), pada Selasa (21/2/2023).
Bangkai penyu tersebut ditemukan pertama kali oleh Dedy Agung, salah seorang warga Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.
Koordinator Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Wilayah Kerja (Wilker) Taman Wisata Perairan (TWP) Gili Matra, Martanina, dalam keterangan resminya menjelaskan pihaknya sudah mengidentifikasi penyu berjenis kelamin betina dalam kondisi mati tanpa kepala tersebut.
"Berdasarkan pengamatan secara visual, kepala penyu terpotong tegak lurus yang kemungkinan disebabkan oleh benda keras dan tajam. Selain itu, tidak ada luka pada bagian tubuh lainnya. Kami belum mengetahui pasti apa penyebab kepalanya terputus," jelasnya.
Ia juga menyebutkan kondisi karapas sudah rapuh, mengelupas dan sedikit berbau. Karapas berwarna kuning kehijauan dan coklat hitam gelap serta tubuh membengkak. Berdasarkan kondisi tersebut diperkirakan penyu telah mati lebih dari satu hari (24 jam).
Hasil pengukuran morfometrik, lanjut Martaina, penyu memiliki karapas dengan panjang 90 centimeter (cm) dan lebar 83 cm, serta panjang flipper depan 33 cm dan flipper belakang 28 cm. Penyu tersebut masuk kategori dewasa.
"Penanganan yang dilakukan oleh tim adalah mengubur bangkai penyu di lokasi yang berdekatan dengan lokasi terdampar (pesisir pantai Gili Meno) pada pukul 12.00 Wita," pungkasnya.