NTB.Suara.com - Salah satu Godfather di ibukota Jakarta yang namanya begitu melegenda adalah Rosario de Marshall atau lebih kenal dengan panggilan Hercules.
Pria yang dijuluki penguasa Tanah Abang itu menjalani awal karirnya sebagai pejuang pro NKRI di Timor Leste.
Kelompok Hercules awalnya dipercaya untuk menjaga dan mengirim amunisi bagi anggota TNI yang bertugas saat konflik di Timor Leste.
Di Timor Leste, salah satu tangannya pun harus diganti dengan tangan palsu akibat kecelakaan helikopter.
Baca Juga:Fakta John Kei, Nekat ke Jawa, Awalnya Ingin Jadi Marinir
Selain itu salah satu matanya juga buta akibat ditembak oleh musuhnya saat konflik antar preman di wilayah Jakarta.
Namun demikian, meski mengalami beragam kejadian yang hampir merenggut nyawanya. Pria yang dikenal tidur dan mandi selalu membawa parang itu layaknya tak bisa mati.
Dia bahkan kerap memimpin langsung anak buahnya jika bentrok dengan kelompok lain. Seperti saat berhadapan dengan kelompok John Kei.
Dikutip NTB.Suara.com dari Karamting News lewat akun YouTube, Jumat 24 Februari 2023. Kendati lekat dengan dunia kekerasan.
Namun Hercules tidak pernah membunuh orang. Saat dipenjara, sosok satu ini juga terbilang kalem. Jarang berinteraksi dengan tahanan lain dan banyak memilih diam.
Baca Juga:Sekarang, Beli Solar Subsidi di NTB Wajib Pakai QR Code
"Belum waktunya, makanya saya tidak mati. Sudah dibacok ratusan orang yang di atas belum mengizinkan," begitu kata Hercules dalam sebuah kesempatan.
Tak kalah menarik adalah ketika Hercules menjadi mualaf dan dibimbing oleh Gus Miftah. Dia juga dikenal dermawan dan selalu tanggap jika terjadi bencana di negeri ini.
Dari tsunami Aceh sampai dengan kebakaran rumah penduduk. Dalam senyap, Hercules kerap membagikan bingkisan dan makanan kepada para korban. Dan, menjadi kebiasaan Hercules untuk selalu mengundang ratusan anak yatim ke kedimannya. ***