NTB.Suara.com - Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, Dr Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menyatakan tempat ibadah harus digunakan sebagaimana mestinya dan tidak boleh dijadikan sebagai ruang politik praktis.
"Jadikan tempat ibadah sebagai Rumah Tuhan. Jangan dijadikan untuk ruang kampanye atau politik praktis," kata TGB saat mengikuti dialog di TA TV, di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/3/2023).
Dialog dengan tema "Politik Asik" di TA TV di Solo tersebut, dihadiri Ketua PCNU Kota Solo KH M Mashuri, Perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Solo Ida Bagus Suarnawa, Majelis Agama Konghuchu Indonesia Kota Solo WS Adjie Candra, dan Sekretaris Umum Badan Antar Gereja Kristen Surakarta (BAGKS) Paulus Lalihatu.
Dalam dialog tersebut, TGB mengatakan tempat ibadah tidak boleh menjadi ruang politik praktis mengingat ada pernyataan beberapa waktu terakhir untuk berpolitik dari satu tempat ibadah ke tempat ibadah.
Baca Juga:Jadi Ladang Uang para Artis, Jerinx SID Justru Ramalkan Era YouTube Segera Berakhir
"Jangan (politik praktis) di tempat ibadah. Ini satu-satunya ruang untuk umat," ucap Ketua Harian Nasional Partai Perindo itu.
Menurut Doktor Ahli Tafsir Alquran itu, penting ada literasi politik untuk anak muda dengan harapan bisa menghadirkan politik yang baik bagi kaum milenial.
"Anak muda sekarang cenderung takut melihat politisi saling jegal. Kita perlu menghadirkan wajah politik yang lebih teduh," ujarnya.
Sekretaris Umum Badan Antar Gereja Kristen Surakarta (BAGKS) Paulus Lalihatu juga mengatakan bahwa mimbar di gereja juga tak boleh dijadikan untuk politik.
Perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Solo Ida Bagus Suarnawa juga meminta jangan berpolitik mencampur adukkan dengan agama.
Baca Juga:Belasan Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Dilarikan ke Rumah Sakit Mulyasari, Ada Balita