NTB.Suara.com - Banyak yang salah paham dengan agama yang dianut Arie Kriting yang mengira komika ini bukan muslim.
Padahal Arie Kriting lahir dari keluarga yang sangat taat memegang ajaran dan tradisi islam. Di podcast Habib Ja’far Jeda Nulis, Arie menceritakan bahwa keluarganya merupakan keluarga Islami yang masih kuat menjalankan tradisi islam.
“Kakek saya itu imam masjid, imam Abu Ghaza namanya, bapaknya saya juga penghulu KUA,” jelas Arie.
Suami Indah Permatasari ini juga menjelaskan jika di kampungnya Wakatobi, Buton, mayoritas penduduknya memeluk Islam, bahkan Arie mengklaim di kampungnya 99 persen muslim. Arie juga tumbuh dengan pendidikan islam yang kental dari kedua orang tuanya.
Baca Juga:KLM Surga Ilahi Tenggelam Bersama 25 Ton Garam dan Uang Rp8,1 Juta di Laut NTB
Tradisi islam di Buton kata Arie sudah kuat sejak zaman kesultanan Buton yang sezaman dengan sultan Hasanudin di Makassar. Islam di Buton tidak menghilangkan nilai budaya dan tradisi asli Buton. Terjadi akulturasi budaya antara agama dan budaya.
“Saya mendapatkan pendidikan agama dari rumah dulu, saat TK yang diceritakan kisah-kisah nabi, bahkan saat tidur lagu-lagu tentang sejarah nabi, bagaimana islam itu turun. Habis itu kita ke TPA untuk belajar ngaji,” kata Arie.
Komika sukses ini menjelaskan kurang tepat kalau Indonesia Timur diidentikkan dengan agama tertentu, yang menyebut orang timur mayoritas non muslim. Karena menurut Arie identitas suku dan agama dua hal terpisah.
Arie juga menjelaskan sangat tertarik dengan kisah nabi Ibrahim, yang dianggap proses pencarian terhadap ajaran keilahian sangat panjang.
Baca Juga:Kota-Kabupaten Bima NTB dikepung banjir, Ribuan Keluarga Terdampak