NTB.Suara.com - Tradisi bau nyale menjadi salah satu daya pikat dunia pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berbondong-bondong warga mencari nyale atau cacing laut untuk konsumsi dalam festival kali ini yang berlangsung pada weekend atau akhir pekan di Pantai Senggigi.
Tepatnya pada Hari Sabtu (11/3/2023) sampai dengan Minggu (12/3/2023). Nyale yang muncul kali ini memang terbilang menarik minat warga sekitar.
Sebab, nyale dipercaya mengandung nutrisi yang bagus untuk kesehatan dan kebugaran tubuh. Jadi, ketika Nyale muncul langsung diserbu warga.
Baca Juga:Fantastis, Utang Pemprov NTB Rp350 Miliar Bayarnya Cicil Bikin Kadin Meradang
"Tradisi ini lekat dengan kepercayaan kami dengan Putri Mandalika," kata Iskandar salah satu warga yang mengikuti Bau Nyale, Senin 13 Maret 2023.
Dari cerita rakyat yang beredar. Nyale sendiri adalah jelmaan dari Putri Mandalika yang dipercaya mendatangkan kesejahteraan dan kedamaian. Kisahnya di awali dari sebuah Kerajaan Seger yang dipimpin oleh raja yang sangat dicintai rakyatnya.
Pasangan ini akhirnya memiliki putri yang cantik jelita yang bernama Putri Mandalika. Kecantikan sang putri tentu menarik perhatian pangeran dari kerajaan lain.
Dua pangeran dari kerajaan lain bahkan sampai berniat berperang untuk dapat menjadi suami dari Putri Mandalika. Melihat hal itu, tentu sang putri gundah gulana.
Dia tak mau ada pertumpahan darah yang merugikan banyak pihak. Maka, dia menceburkan diri ke laut dan kemudian menjadi nyale. Tapi, sebelum nencemburkan diri ke laut.
Baca Juga:Putra Nelayan Miskin dari Pulau Terpencil di NTB Lulus Jadi Polisi Tanpa Uang
Sang putri berkata, "Ayahanda dan bunda, serta semua pangeran rakyat negeri Tonjang Beru yang aku cintai. Hari ini aku telah menetapkan bahwa diriku untuk kalian semua.
Aku tidak dapat memilih satu di antara pangeran. Takdir menghendaki agar aku menjadi nyale dan dapat kalian nikmati bersama pada bulan dan tanggal saat munculnya nyale di permukaan laut," begitu cerita rakyat yang beredar soal nyale. ***