NTB.Suara.com - Ratusan warga Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyeberangi lautan, pada Rabu pagi (15/3/2023). Mereka hendak mendatangi Gubernur Zulkieflimansyah guna menuntut kepala daerah tersebut menyelesaikan persoalan lahan.
"Ya ratusan warga saya sudah mulai bergerak menuju Kota Mataram untuk bertemu gubernur," kata Kepala Desa Gili Indah, Wardana, yang dihubungi NTB.Suara.com.
Ia mengatakan warganya ingin bertemu Gubernur Zulkieflimansyah untuk mempertanyakan penyelesaian masalah lahan-lahan di Gili Trawangan. Namun, sebagai aparatur pemerintahan di desa dirinya tidak ikut dalam aksi tersebut.
"Saya hanya memantau saja, kebetulan saya juga ada kegiatan di Kota Mataram," ucap Wardana.
Baca Juga:Tokoh Adat Bangga Ada Gedung PYCH: Pusat Peradaban Baru Anak Muda Papua
Sementara itu, dilansir dari channel youtube Talenta FM, seratusan warga sudah menyemut di dermaga Gili Trawangan. Mereka berbondong-bondong menaiki perahu untuk menyeberang ke Pelabuhan Bangsal.
Warga yang akan melakukan aksi unjuk rasa tersebut tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli (AMP) Gili Tramena. Mereka akan melakukan aksinya di Kantor DPRD NTB, dan Kantor Gubernur NTB, di Kota Mataram.
Ratusan warga tersebut di angkut menggunakan 18 unit truk dari Pelabuhan Bangsal. Mereka akan berkumpul di Islamic Center Kota Mataram, sebelum bergerak ke dua lokasi unjuk rasa.
Aksi Jilid II tersebut masih bertujuan untuk menyampaikan aspirasi seputar pengelolaan lahan di Gili Trawangan.
Adapun tuntutan yang akan disampaikan adalah, pertama, pertanggungjawaban Gubernur NTB secara tertulis untuk membatalkan SPK Bersama orang asing atau kroninya.
Baca Juga:Anggaran Rp 1,6 Miliar Dikucurkan untuk Bangun Rumah Bagi Korban Rob Demak
Kedua, pemerintah harus kembalikan hak tanah Gili Trawangan ke masyarakat dan menghapuskan hak pengelolaan lahan (HPL).