NTB.Suara.com - Malang benar jalan hidup Neng Tia. Pemulung cantik dari Bandung, Jawa Barat, yang viral setelah video tiktoknya beredar luas di media sosial. Tertarik untuk mengetahui lebih dalam soal sosok Neng Tia.
Dedi Mulyadi, youtuber yang juga mantan bupati Purwakarta dua periode itu pun berkunjung ke kediaman Neng Tia. Tepatnya di Gang H. Adnan.
Sebuah gang sempit yang menjadi kediaman Neng Tia bersama sang ayah yang bernama Asep. "Ini rumah orang tua," aku Asep seperti dikutip dalam video berjudul "Tia Pemulung Cantik Asal Bandung-Sejak Usia 2 Tahun Ditinggal Pergi Ibunya" yang dibagikan di kanal YouTube Dedi Mulyadi dikutip, Kamis 16 Maret 2023. "Ya, tetap rumah," sahut Kang Dedi.
Neng Tia sendiri memiliki nama asli Tia Widianti. Dan merupakan anak paling bontot dari dua bersaudara. "Ibunya mana?" tanya Kang Dedi. "Mama kabur," aku Neng Tia polos.
Baca Juga:Jual Wanita Tunarungu, Kang Dedi Siap Obrak-abrik "Lokalisasi" Kontrakan Abu
Kang Dedi yang penasaran pun bertanya ke ayah Neng Tia soal pengakuan jujur sang anak. Memang, sang istri kabur meninggalkan dirinya dan dua anak mereka ketika Neng Tia masih berusia dua tahun.
Otomatis sejak berusia dua tahun, Neng Tia sudah menemani sang ayah menjaga parkir di depan warung Padang dan juga memulung.
Saat duduk di bangku sekolah dasar (SD), Neng Tia yang kini berusia 15 tahun sempat sakit panas. Dampaknya, daya tangkapnya kurang dan akhirnya disarankan untuk bersekolah di Sekolah Luar Biasa atau SLB.
Kini, Neng Tia duduk dibangku kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sekolah Luar Biasa (SLB) di kawasan Kota Bandung. "Sekarang nggak sekolah?" tanya Kang Dedi. "Nggak enak badan," sahut Neng Tia.
Pada kesempatan itu, Kang Dedi mengapresiasi semangat Neng Tia yang ikut membantu orang tuanya mencari nafkah sebagai pemulung. Bukan hanya itu, dia juga selalu menyiapkan makanan bagi sang ayah yang begitu dia sayangi.
Baca Juga:Putra NTB Anwar Usman Kembali Pimpin MK Usai Pemilihan Tiga Putaran
Mantan bupati Purwakarta itu berharap, Neng Tia bisa seperti bocah pemulung kembar Dedi dan Dida yang kini sudah menjadi pengepul rongsokan. “Aku kasian sama ayah, jadi ikut mencari rongsok,” tukas Neng Tia. ***