NTB.Suara.com - Alissa Wahid, putri dari mantan Presiden Indonesia, Abdurahman Wahid menceritakan kopernya diacak-acak petugas Bea Cukai. Kejadian itu saat dirinya pulang dari Taiwan.
Setelah mengisahkan cerita tersebut, Alissa banyak mendapat pertanyaan mengapa dirinya tak dikenali petugas Bea Cukai.
Dia kemudian mengatakan bahwa wajar dirinya tak dikenali. Sebab, menurutnya dia tidak banyak muncul di ruang publik yang populer.
"Paling muncul urusan pembelaan rakyat atau kasus apa," kata dia dikutip dari akun twitter resminya, Selasa (21/3/2023).
Baca Juga:Sevilla Pecat Pelatih Jorge Sampaoli Jelang Lawan Man United di Liga Europa
Dia menambahkan ketika berpergian kerap sendiri. Hal itu dilakukan karena lebih hemat dan sumber daya miliknya terbatas.
"Padahal kultur kita, orang penting kan bawa asisten/staf/tim. Apalagi tokoh & pejabat. (Yg bukan tokoh & pejabat aja, bawaaa....," katanya.
Dia meminta warga membayangkan bahwa dirinya ketika di bandara akan berjalan sendirian dengan membawa koper tanpa asisten atau staf yang mengawalnya.
Alasan itu akan membuat petugas tak akan mengira dirinya orang penting atau seorang pejabat.
"Tidak sesuai pakem yg ada tim iring-iringan penanda orang penting. Betul-betul dilihat sbg rakyat. Maka saya mengalami semua sbg rakyat," katanya.
Dia menambahkan ada dua masalah dalam hal ini. Pertama adalah mental penjabat di Indonesia yang ketika pergi ke suatu tempat membawa staf dan meminta pelayanan khusus.
Kemudian mental petugas yang tidak ramah kepada rakyat.
Baca Juga:Chris Hemsworth Girang Naik Motor Bareng Istri di Bali, Warganet: Thor Aja Pakai Helm!
"Hanya memandang dari posisi saja. Jadinya diskriminasi. PR banget ya.," katanya.(*)