NTB.Suara.com - Survei pada Maret 2023 menunjukkan pergerakan elektabilitas sejumlah tokoh yang dianggap akan maju dalam Pilpres 2024 mendatang. Anies Baswedan mengalami kenaikan keterpilihan, sedangkan Prabowo Subianto menurun. Lantas, bagaimana dengan Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil?
Kesimpulan tersebut merupakan hasil survei yang digelar Saiful Mujani Researc and Consulting (SMRC) yang digelar Maret 2023, dan baru dirilis Selasa (21/3/2023).
Dari survei ini, untuk calon presiden, Ganjar Pranowo memperoleh 26,6 persen pemilih. Kemudian disusul Prabowo Subianto dengan 17,6 persen responden memilihnya, Anies Baswedan mendapat 16,7 persen, dan Ridwan Kamil sebesar 5,6 persen.
Yang lain, seperti Wapres Ma'ruf Amin dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar masing-masing hanya meraih 1,8 persen dan 1,7 persen. Sisanya, sebanyak 14,7 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab.
Baca Juga:Survey Terbaru: Pasangan Anies Baswedan dan AHY Ungguli Prabowo-Puan, Ganjar Pranowo?
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani di Jakarta menjelaskan, hasil survei tersebut menggunakan simulasi terbuka atas 45 nama tokoh yang ditawarkan terhadap responden.
Ketika calonnya dikerucutkan menjadi hanya 4 nama, Ganjar Pranowo tak tergeser. Elektabilitas Gubernur Jateng itu naik jadi 35,2 persen, sedangkan Prabowo menjadi 25,7 persen, dan Anies Baswedan naik jadi 23,7 persen.
Sedangkan Ketum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto yang ngebet jadi presiden mendatang, elektabilitasnya masih teramat jauh dari tiga nama di atasnya. Dia hanya meraih 1,5 persen.
"12,9 persen responden memilih opsi tidak tahu atau tidak menjawab," kata dia.
SMRC juga mencoba meberikan simulasi calon presiden dengan tiga nama saja, tanpa keikutsertaan Airlangga Hartarto. Hasilnya, Ganjar Pranowo naik sangat tipis menjadi 35,5 persen.
Baca Juga:Di Depan Surya Paloh, Prabowo Ungkap Siap Bertarung Dengan Anies Baswedan di 2024
Sedangkan Prabowo dan Anies Baswedan mendapat limpahan lumayan banyak. Prabowo pada urutan kedua menjadi 27,2 persen, sedangkan Anies Baswedan jadi 24,8 persen. Sedangkan masih ada 12,5 persen responden memilih opsi tidak tahu atau tidak menjawab.
Walau begitu, jika dibandingkan dengan survei-survei terdahulu yang dilakukan SMRC, ada perubahan signifikan mengenai elektabilitas ketiganya. Setidaknya ketika dibandingkan dengan survei serupa pada Maret 2021.
Deni Irvani melanjutkan, dari survei ini ditemukan dukungan untuk Ganjar dan Anies terus menguat. Sedangkan dukungan untuk Prabowo malah menurun.
"Dalam dua tahun terakhir, dari Maret 2021 ke Maret 2023, dukungan pada Ganjar mengalami penguatan dari 8,8 persen menjadi 26,6 persen. Prabowo menurun dari 20 persen menjadi 17,6 persen. Anies naik dari 11,2 persen menjadi 16,7 persen," jelasnya.
Dari sisi elektabilitas, Prabowo juga makin merosot. Pada 2021, elektabilitas Prabowo mencapai 34,1 persen dibanding pada Maret 2023 ini yang hanya 27,2 persen. Sedangkan elektabilitas Anies akan kenaikan tipis dari 23,5 persen menjadi 24,8 persen pada 2023 ini.
Deni melanjutkan, survei SMRC digelar pada 2-11 Maret 2023. Survei ini menggunakan teknik wawancara tatap muka terhadap 1.061 responden. Dijelaskan, margin of error dalam survei kali ini kurang lebih sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (Suara.com)