NTB.Suara.com - Dugaan korupsi dana Sumbangan Pengembangan Institusi atau SPI pada Universitas Udayana (Unud) memang sudah menyeret empat orang tersangka. Salah satunya adalah Rektor Unud Prof. Dr. I Nyoman Gde Antara.
Namun demikian, ada satu kekhawatiran yang diungkapkan oleh pengamat hukum sekaligus aktivis 97, Made "Ariel" Suardana. Dia mengingatkan proses pemeriksaan berkas jaksa peneliti dengan penyidik harus sinkron.
"Pemberkasan kasus Unud sepertinya masih memungkinkan untuk diulur-ulur karena Penyidik tidak dideadline keadaan lain halnya kalau Tersangka ditahan baru ada batasan waktu untuk merampungkan kasus ini yaitu 60 hari yaitu masa penahanan 20 hari dan di perpanjangan penahanan 40 Hari," paparnya, Senin 27 Maret 2023.
Pandangan dia, apalagi urusan penyidik dan jaksa peneliti dalam satu atap sepertinya tidak susah sekali, karena mereka sudah dipastikan gelar perkara bareng kasus ini.
Baca Juga:Made "Ariel" Suardana: Ayo Dong Unud! Buka Memo dari Oknum Jaksa soal Mahasiswa Titipan
"Beda halnya dengan penyidiknya beda lembaga semisal antara Polri dan Kejaksaan misalnya Polri semangat Jaksa malah buat petunjuk aneh aneh kan kasusnya bisa mandeg," terangnya. Jika Aspidsus dan Kajati Bali tegak lurus kasus itu bakal meluncur deras ke Pengadilan.
"Sekarang saya masih was was jangan sampai JPU masuk Angin ini kan ngerepotin saya bakal datang kesana bawa balsem untuk ngerokin jaksa agar angin nya bablas ibarat JPU di bawakan Minyak GPU ( Gosok Pijat Urut )," tandasnya.
Sebagai masyarakat, tentu dirinya berharap ada supervisi dari Jaksa Agung dan Pengawasan dari Komis Kejaksaan RI. Ini menyangkut integritas dan kepercayaan publik.
"Kasus seperti ini jarang-jarang ada di Bali dan Penegak Hukumnya juga lagi diuji mentalnya. Jangan sampai Kejati Bali Kalah mental dengan Unud. Yang nyetak sarjana hukum kan Unud sekarang Akademisi yang jadi Tersangka akan diperiksa oleh Para Juniornya setidaknya mantan mahasiswanya.
Dulu dosen gertak mahasiswa sekarang mantan mahasiswa gertak dosen. Impas perpeloncoan masih berlanjut di ruang terbuka. Kita liat aja Dosen lebih unggul atau para mantan mahasiswanya menjadi pemenang," tukasnya panjang lebar. ***