NTB.Suara.com - Istri Gubernur Bali Wayan Koster, Ni Putu Putri Suastini menyebut Tragedi Kanjuruhan sebagai penyebab Indonesia dicabut dari host Piala Dunia U20 mendapat bantahan dari banyak pihak. Pernyataan Putri Suastini ini dianggap sebagai hoaks.
Sebelumnya, Putri Suastini menyebutkan FIFA mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20 dari Indonesia bukan karena penolakan terhadap Timnas Israel.
"Alasan utama FIFA mencabut Indonesia sebagai tuan rumah karena Tragedi Kanjuruhan, bukan karena sikap menolak Tim Israel berlaga di Indonesia," tandas Putri Suastini melalui akun instagram @niputuputrisuastini, dilansir dari Suara.com, Jumat (31/3/2023).
Akan tetapi, pernyataan Putri Suastini tidak bisa dikomentari. Sebab, dia menonaktifkan kolom komentar.
Baca Juga:FIX Indonesia Dicoret dari Piala Dunia U-20, Timnas Israel Tetap Melaju
Dia seakan membela suaminya, Gubernur Bali Wayan Koster yang menyurati Menpora yang isinya menolak Timnas Israel bermain di Bali . Hal ini menjadi salah satu alasan FIFA membatalkan drawing di Bali, hingga mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.
Akan tetapi, pernyataan Suastini mendapat tentangan dari banyak pihak. Pengamat sepak bola Justinus Lhaksana menyebut klaim bahwa Tragedi Kanjuruhan sebagai penyebab Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U20 hanyalah hoaks.
"Itu melintir," kata coach Justin saat podcast di kanal Youtube Curhat Bang Denny Sumargo, Jumat (31/3/2023).
Coach Justin mengatakan, dia sudah membaca sampai enam kali pernyataan FIFA tersebut. Dia sampai pada kesimpulan bahwa hanya ada satu alasannya
"Alasannya cuma satu," tegas Justin.
Baca Juga:FIFA Bertemu Erick Thohir, Hasilnya Indonesia Resmi Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
Diketahui, alasan FIFA mencabut status tuan rumah dari Indonesia adalah "due to the current circumstances, to remove Indonesia as the host of the FIFA U-20 World Cup 2023". Artinya, karena situasi saat ini, FIFA telah memutuskan untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 2023.
Karena situasi saat ini, kata coach Justin, adalah penolakan dari berbagai partai politik dan ormas hingga gubernur terhadap Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Dia menyatakan, soal Tragedi Kanjuruhan yang disebut Oktober 2022 lalu, kata dia, itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan pembatalan Piala Dunia. Itu justru menyebutkan, komitmen FIFA membantu melakukan transformasi sepak bola Indonesia, seperti yang diminta pemerintah dan PSSI setelah terjadinya tragedi Kanjuruhan.
"Jadi kejadian Kanjuruhan ini gak ada hubungannya sama sekali (dengan pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20)," kata dia.
Dia menyatakan banyak orang jahat yang ingin memelintir penyebab pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 adalah Tragedi Kanjuruhan.
"Sama orang-orang jahat di Twitter ini, dipelintir. Bahwa gara-gara Kanjuruhan. Sementara netizen yang enggak bisa bahasa Inggris, menelan mentah-mentah. Jadilah hoaks," jelasnya.
Ketum PSSI, Erick Thohir dalam konferensi pers yang juga disiarkan dalam kanal Youtube Sekretariat Presiden juga menegaskan penolakan dari berbagai pihak terhadap Timnas Israel sebagai biang kerok dibatalkannya Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia U20.
"FIFA ini kan otoritas tertinggi sepak bola di dunia. Tentu dengan segala keberatan-kebertaan yang sudah disampaikan itu, tentu, ya, FIFA melihat (penolakan terhadap Timnas Israel, red) ini sebuah intervensi," kata Erick Thohir di Kantor Presiden, Jumat (31/3).
Dia mengatakan, banyak sekali FIFA menghukum kalau ada intervensi dari pemerintah. Dia pun menyebut, penolakan dari pemerintah daerah, seperti gubernur itu sudah termasuk bentuk intervensi.
"Dan di dalam host contract sebagai negara dan host city contract yang ditanda tangan, itu kita menjamin keamanan salah satunya. Nah tentu ini yang mungkin menjadi pertimbangan FIFA juga," tandasnya.
Kalau mengenai fasilitas, kata dia, FIFA sudah bicara lapangan yang sebelumnya belum siap, pemerintah pusat sudah menyiapkan, sehingga lolos dann masuk kualifikasi untuk pertandingan.
Penegasan juga datang dari Waketum PSSI Zainudin Amali. Dia menyatakan pencabutan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 bukan karena Tragedi Kanjuruhan.
"Tidak ada. Kalau karena Kanjuruhan, begitu kejadian, tentu langsung dicabut. Tidak ada hubungan dengan Kanjuruhan (pencabutan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20," tandas Zainudin Amali kepada wartawan di Hotel Sultan, Kamis (30/3/2023).
Dia membenarkan, pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U20 dari Indonesia karena penolakan terhadap Timnas Israel.
"Iya (Indonesia dicabut dari tuan rumah Piala Dunia U20 karena tolak Timnas Israel)," katanya.
Dengan demikian, pernyataan istri Gubernur Bali, Ni Putu Putri Suastini bahwa tragedi Kanjuruhan sebagai penyebab batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U20 adalah hoaks. (*)