NTB.Suara.com - Beredar video di media sosial yang memberitakan kalau negara China berhasil membuat kloning naga.
Kabarnya mereka bisa melakukan eksperimen itu karena menentang para kaum agamawan, benarkah begitu?
Dikutip dari laman Turnbackhoax.id, video tersebut awalnya beredar dari unggahan akun Twitter @balaputra_deva. Konten video tersebut diunggah pada 2 Mei 2023 dan telah ditonton sebanyak 2,2 juta kali.
Konten video tersebut memiliki narasi judul: Kenapa di China sangat maju dalam hal Cloning dan Hybrid hewan? Karena mereka gak suka dihalangi oleh para Agamawan.
Baca Juga:5 Dampak Positif Sikap Memaafkan bagi Kesehatan Mental, Level Stres Menurun
Dalam cover video itu terlihat visual seorang ilmuwan sedang meletakan hewan yang menyerupai sosok naga berwarna putih di tangannya.
Di Sudut kiri bawah video juga terdapat simbol mirip dengan bendera China.
Perlu diketahui, naga adalah hewan yang hanya ada di dalam cerita mitologi dan dongeng.
Sampai saat ini belum ada fakta dan bukti kalau naga benar-benar ada di dunia nyata.
Negara China memang saat ini sudah maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Tapi apakah benar bisa sampai membuat kloning naga?.
Baca Juga:Perbedaan Biksu, Bhante dan Bhikkhu dalam Agama Budha
Berdasarkan hasil penelusuran tim Turnbackhoax.id, ditemukan fakta konten video tersebut sudah pernah diunggah oleh akun TikTok @cabeladams.
Dalam akun tersebut terdapat keterangan "Virtual Reality Sculptor, Concept Artist. Augmented Reality Displays".
Hal ini membuktikan bahwa isi video tersebut adalah konten yang dibuat dengan bantuan software AI (Artificial Intelligence).
Sehingga foto yang dihasilkan seolah-olah nyata.
Seluruh isi video tersebut juga hanya berisi potongan gambar yang juga dibuat oleh hasil rekayasa dengan teknologi AI.
Bahkan beberapa foto manusia di konten itu memiliki keanehan bentuk dengan bagian jari, yang mengindikasikan kalau foto tersebut hasil rekayasa semata.
Dalam video juga tidak ada narasi atau bukti bahwa eksperimen tersebut dibuat untuk menentang agama manapun.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan kalau konten video adalah tersebut adalah konten yang MENYESATKAN.
Karena isi video adalah kumpulan foto yang direkayasa secara visual dengan bantuan AI atau kecerdasan buatan.
Masyarakat diimbau tetap kritis dan waspada akan beredarnya konten-konten serupa yang menyesatkan.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi).
Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]. (Mf Ifta/*)