NTB.Suara.com - Taman Narmada yang terletak di Desa Lembuak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat ini cocok untuk pengunjung yang berwisata sekaligus mengenal sejarah.
Pasalnya, Taman Narmada ini sudah ada sejak tahun 1727 yang digunakan sebagai tempat pemujaan dan peristirahatan raja saat musim kemarau.
Setelah masa kepemimpinan berganti, Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah Karang Asem menggunakan taman tersebut sebagai upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap purnama kelima pada tahun Saka.
Seperti dilansir NTB.Suara.com melalui laman resmi ntbprov.go.id pada Selasa (23/5/2023), pengunjung dapat mampir ke Balai Petirtaan terlebih dahulu. Sebab, akan disuguhi pemandangan mata air yang berasal dari Gunung Rinjani.
Baca Juga:Nursyah Duet Bareng Ibunda Virgoun, Banyak yang Dukung Jadi Artis
Mata air tersebut juga menjadi tempat muara dari tiga sumber air, yaitu Narmada, Lingsar dan Suranadi. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, air tersebut dapat membuat awet muda.
Selain itu, ada satu hal menarik apabila ingin menuju ke Balai Petirtaan terlebih dahulu. Yaitu pengunjung harus mengenakan selendang yang berwarna kuning.
Meski begitu, taman yang memiliki luas sekitar 2 hektar tersebut terbagi menjadi beberapa bagian yang wajib ditelusuri pada setiap sudutnya.
Dikutip dari akun Instagram @sarapan_aneh, bagian tersebut meliputi gerbang utama, Jabalkap, Telaga Kembar, Gapura Gelang/Paduraksa, Mukedes, Telaga Padmawangi, Balai Loji, Balai Terang, Pandaan, Bangunan Sekepat, Balai Bancingah, Pura Kelasa dan Pura Lingsar.
Penamaan taman yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) itu juga memiliki nilai sejarah. Yaitu diambil dari Narmada Nadi, yang artinya Sungai Gangga yang sangat suci di India.
Baca Juga:CEK FAKTA: Maia Estianty Gaet Inara Rusli Jadi Teman Duet 'Duo Maia', Benarkah?
Oleh sebab itu, Taman Narmada ini sangat direkomendasikan untuk pengunjung yang ingin berwisata sekaligus mengenal sejarah nusantara.(Iqbal/*)