NTB.Suara.com – Di media sosial banyak beredar video yang menunjukkan pemandangan horror pecandu narkoba layaknya zombie di daerah Philadelphia, Amerika Serikat.
Salah satunya sebuah video yang diunggah oleh akun Twitter @Starstockin Medical. Disebutkan bahwa Philadelphia menjadi salah satu wilayah epidemi narkobPra yang cukup intens.
Dalam video tersebut tampak puluhan orang tidak sadar (efek narkoba) dengan posisi setengah membungkuk dan bergumam tidak jelas. Ada juga yang mengambil posisi duduk dengan wajah tertunduk.
Peristiwa tersebut terjadi di lingkungan Kensington yang memang terkenal sebagai wilayah pasar narkoba terbuka. Sepanjang jalan trotoar terlihat pecandu narkoba ‘tranq’ yang pingsan dan tergeletak tidak berdaya. Rekaman video tersebut dilakukan saat penggunaan obat Xylazine atau ‘tranq’ meningkat disana.
Baca Juga:Fantastis! Inara Rusli Tuntut Virgoun Nafkah Rp 10 M, Warganet: Gila!
Apa itu Xylazine?
Xylazine adalah obat yang termasuk golongan obat yang dikenal sebagai agonis alfa-2 adrenergik. Obat ini terutama digunakan sebagai obat penenang hewan, analgesik (pereda nyeri), dan pelemas otot untuk hewan.
Xylazine umumnya diberikan pada kuda, sapi, dan hewan besar lainnya untuk memfasilitasi berbagai prosedur, termasuk pembedahan, tes diagnostik, dan pemeriksaan.
Meskipun penggunaan utamanya adalah dalam kedokteran hewan, xylazine juga telah digunakan secara off-label pada manusia karena efek sedatif dan analgesiknya.
Pada manusia, ini dapat digunakan dalam pengaturan medis tertentu, seperti selama prosedur bedah kecil atau sebagai tambahan anestesi.
Baca Juga:Jawaban Inara Rusli Saat Netizen Menjodohkannya dengan Ariel Noah, 'Terserah Allah'
Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan xylazine pada manusia tidak disetujui oleh pihak berwenang untuk tujuan ini, dan hanya boleh diberikan di bawah pengawasan ketat dari profesional medis yang berkualifikasi.
Karena sifat obat penenangnya, xylazine juga telah disalahgunakan sebagai obat rekreasi dalam beberapa kasus.
Konsumsi Xylazine pada manusia dapat menyebabkan peningkatan kematian overdosis serta luka parah yang menyebabkan sepsis dan amputasi.
Penggunaannya yang ilegal dapat menimbulkan konsekuensi serius, karena dikaitkan dengan depresi sistem saraf pusat, depresi pernapasan, dan potensi overdosis.(Iqbal/*)