NTB.Suara.com – Menurut data WHO, anak yang didiagnosis Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) berjumlah sekitar 5-7 persen.
Data tersebut belum akurat, sebab bisa jadi banyak anak yang belum diperiksakan ke dokter.
Sebenarnya belum ada bukti saintifik yang menghubungkan antara nutrisi dengan ADHD.
Namun menurut dugaan para peneliti, beberapa makanan kemungkinan berperan menimbulkan gejala pada sekelompok orang.
Baca Juga:Aldila Sutjiadi Melaju ke Semifinal Ganda Campuran French Open 2023
Apa itu nutrisi ADHD?
Idealnya, kebiasaan makan akan membantu otak bekerja lebih baik dan mengurangi gejala, seperti gelisah atau kurang fokus.
Nutrisi ADHD belum banyak diteliti. Data terbatas, dan hasilnya beragam. Namun, banyak ahli kesehatan berpendapat bahwa apa yang dimakan dan minum dapat membantu meredakan gejala.
Para ahli mengatakan bahwa apapun yang baik untuk otak cenderung baik untuk ADHD, antara lain:
1. Makanan tinggi protein
Kacang-kacangan, keju, telur, daging, dan kacang-kacangan bisa menjadi sumber protein yang baik.
Makanan ini bisa dikonsumsi pada pagi hari dan untuk camilan sepulang sekolah. Makanan kaya protein mampu meningkatkan konsentrasi dan berpeluang membuat obat ADHD bisa bekerja lebih lama.
2. Karbohidrat kompleks
Di antaranya dengan banyak sayuran dan beberapa buah, termasuk jeruk, jeruk keprok, pir, jeruk bali, apel, dan kiwi.
Makan jenis makanan ini di malam hari, dan ini bisa membantu tidur.
3. Lebih banyak asam lemak omega-3
Makanan jenis ini dapat ditemukan di tuna, salmon, dan ikan putih air dingin lainnya.
Kenari, kacang Brazil, dan minyak zaitun dan canola adalah makanan lain yang mengandung ini.
Jika ingin yang mudah, bisa mengkonsumsi suplemen asam lemak omega-3.
Makanan yang harus dihindari oleh penderita ADHD adalah jenis karbohidrat sederhana seperti permen, sirup, gula, produk yang terbuat dari tepung putih, nasi putih dan kentang tanpa kulit.
Itulah nutrisi yang harus diperhatikan dalam konsumsi sehari-hari anak ADHD.(*)